Senin, 16 Maret 2015

Nada Harapan di ''Puncak Palagimata''

Nada Harapan di’’Puncak Palagimata’’



Oleh: ASSA


Di suatu senja,,ku duduk di puncak bukit Palagimata menatap indahnya langit yang dihiasi dengan pancaran sinar surya senja sore itu,sambil mengingat indahnya pertemuanku beberapa waktu yang lalu  dengan seorang gadis,Arni namanya.

Arni, bukanlah gadis yang asing bagiku,dia adalah salah satu teman lamaku  di kampung yang sekarang dia juga adalah salah satu dari banyaknya teman gadisku yang berusaha merintis masa depan.Saudara pembaca yang budiman,,,di saat saya masih terhanyut menikmati indahnya sore itu,saya di kagetkan dengan sosok seorang gadis yang datang menghampiriku,Dan dia adalah Arni tentunya. Saat itu,entah mengapa, saya merasakan aliran darah yang ada di dalam tubuhku ,mengalir dengan kencang dan jantungku berdetak tidak karuan,apakah karena sudah lama saya tidak berjumpa dengannya atau mungkin cara sapaannya yang sempat membuat hatiku terasa sedang menikmati indahnya lantunan,,lagu’’Maher zain’’.  Dan di saat itu juga saya merasakan indahnya awan sore ”bersorak riang gembira,seraya berjalan menuju tempat dudukku,menggenggam tanganku,dan membisikkan sesuatu di telingaku bahwa”ajaklah dia,ajaklah dia merasakan indahnya hatimu”,jangan biarkan ia berlalu,karena dia tidak akan menghampirimu untuk kedua kalinya.Saudara pembaca yang budiman…Arni sebenarnya bukanlah gadis yang cantik-cantik amat,dia juga berasal dari keluarga yang sederhana, tapi satu hal yang membuat saya kagum adalah konsistensi dan komitmen,serta keramahan yang mampu mendobrak setiap pintu hati pendengar kalimat-kalimat yang dia miliki yang tertanam pada dirinya,sehingga saat itu membuatku gerogi dan berpura,seakan-akan saya tidak memperhatikan ke datanganya pada saat itu…saudara pembaca yang budiman,,Selangkah demi selangkah Arni menghampiriku,hingga akhirnya dia tepat berada di sampingku,seraya melantunkan kata-kata sapaannya padaku yang tidak pernah terbayang olehku sebelumnya.Arni :”Hai lelaki yang sedang melamun..apa yang hendak kamu perbuat di tempat ini….?dia bertanya padaku…Mendengar sapaannya,jantungku kembali berdetak membludag bagai ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.Kegerogianku membutnya menunggu hingga beberapa detik sampai saya menjawab pertanyaanya.”Saya sedang menikmati indahnya sore hari yang begitu indah yang di hiasi pancaran surya senja kemerahan di ufuk barat.”Coba kamu pandangi awan itu,dan rasakan betapa indah ciptaan sang Khalik”,ajakku.Ajakanku membuat diriku termotivasi untuk menghilangkan rasa gugup yang kualami.Sehingga dengan sumbangsih kalimat yang kutujukan untuknya,diapun merespon dan langsung memandangi sinar surya senja itu sembari berkomentar.”iya,sungguh begitu indah ciptaan Allah dan kita harus tidak pernah lelah untuk memuji segala ciptaan-Nya,dan mensyukuri apa yang telah Allah subhanahu wataala persembahkan untuk kita.Sungguh ”Meruginya saudara-saudara kita yang hanya larut dalam menikmati karya Allah SWT,yang tidak menyadari dan mensyukuri segala nikmat-Nya, sejak mereka  di dalam kandungan,hingga saat ini .Kita berdoa saja.Lanjutku..Mudah-mudahan dengan segera ,pintu hatinya mereka terbuka dan menyadari segala kesalahan yang mereka telah perbuat hingga melepaskan  mereka dari belenggu setan-setan yang terkutuk,”Arni menyambung kalimatku,dan kamipun berdua,kembali menghayati indahnya senja itu.

Kicauan burung yang menghiasi pemandangan sore itu,dan semilir angin puncak palagimata yang kian datang menghampiri,membuat kami semakin larut bercanda tawa sambil memandangi awan yang seraya memuji dan kian tersenyum manis atas keriangan kami.Jaksa jarum jam kian berunding satu sama lain dan memvonis kami berdua untuk kembali dan di ikuti dengan langkah gelap malam yang semakin mendekat,dan itu semakin meyakinkan kami untuk kembali ke tempat peraduan masing-masing.
WASALAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar